Proses pendaftaran perguruan tinggi memang menakutkan, terutama bagian esai. Dengan munculnya chatbot AI seperti ChatGPT, beberapa siswa mungkin tergoda untuk menggunakannya sebagai jalan pintas untuk membuat esai yang menarik. Namun, pakar penerimaan perguruan tinggi sangat menyarankan agar praktik ini tidak dilakukan, dengan alasan bahwa praktik ini justru dapat menghambat peluang siswa untuk diterima.
Mengapa Esai AI Gagal
Esai perguruan tinggi berfungsi sebagai jendela penting untuk mengetahui kepribadian, suara, dan proses berpikir siswa. Jennifer Kirk, pemimpin kurikulum dan anggota National Association for College Admission Counseling, menjelaskan bahwa petugas penerimaan melihat esai sebagai “kanvas kosong” dan ingin melihat “percikan warna cerah” siswa. Esai yang dihasilkan AI, dia memperingatkan, “hapus saja.”
Selain kurangnya keaslian, penggunaan AI juga memiliki risiko: potensi kesalahan yang memalukan, ketidakakuratan, dan esai yang terdengar sangat mirip dengan esai lain. Connie Livingston, asisten direktur penerimaan di Brown University dan sekarang menjadi konselor perguruan tinggi, menekankan bahwa esai yang luar biasa ditandai dengan suara “asli” yang menampilkan perspektif siswa sebagai pembelajar dan sarjana – sesuatu yang tidak dapat ditiru oleh AI.
Mendeteksi Konten Buatan AI
Petugas penerimaan mahasiswa menjadi semakin mahir dalam mengenali ciri-ciri penulisan AI. Hal ini termasuk mengidentifikasi ungkapan, tata bahasa, atau tanda baca yang tidak biasa yang menyimpang dari gaya penulisan siswa pada umumnya. Selain itu, meskipun sebuah esai pada awalnya tampak orisinal, penggunaan alat AI yang sama untuk beberapa tanggapan mungkin menghasilkan kata-kata yang sangat mirip, sehingga menimbulkan kecurigaan.
Saat AI Dapat Membantu (Dan Saat Tidak Bisa)
Meskipun menghindari esai yang ditulis dengan AI sangatlah penting, para ahli mengakui bahwa AI dapat menjadi alat yang berguna selama proses penulisan – dengan keterbatasan.
Anjuran dan Larangan
Berikut rincian bagaimana siswa dapat memanfaatkan AI secara bertanggung jawab:
- Riset dan Brainstorming: AI dapat merangkum informasi secara efisien tentang budaya universitas, akademisi, atau fakultas, sehingga membantu mahasiswa mengidentifikasi topik potensial. Namun, siswa harus selalu memverifikasi fakta-fakta yang dihasilkan AI dan menggunakan ide-ide yang dibantu AI sebagai titik awal untuk refleksi pribadi.
- Membuat Garis Besar dan Menyempurnakan Draf: AI dapat membantu menyusun esai dan memperbaiki kesalahan tata bahasa. Namun, siswa harus menghindari membiarkan AI “memoles” tulisan mereka dengan bahasa yang terlalu rumit atau kosa kata yang tidak biasa yang tidak mencerminkan suara asli mereka.
- Pedoman Berikut: Siswa harus selalu memeriksa kebijakan khusus masing-masing perguruan tinggi atau universitas mengenai penggunaan AI dalam aplikasi dan mematuhinya dengan ketat.
Tips Pro untuk Aplikasi yang Kuat
- Mulai Lebih Awal: Mulailah proses lamaran, termasuk penulisan esai, jauh sebelumnya—idealnya selama musim panas sebelum tahun senior.
- Carilah Masukan Manusia: Manfaatkan sumber daya seperti pusat menulis di sekolah menengah, konselor perguruan tinggi, dan guru bahasa Inggris untuk mendapatkan masukan dan bimbingan yang berharga.
- Fokus pada Keaslian: Ingatlah bahwa esai yang bagus harus ditulis dengan baik — esai tersebut merupakan cerminan asli dari suara dan perspektif siswa.
“Ya, AI bisa menulis esai yang bagus, tapi esai yang bagus tidak akan membuat siswa diterima di perguruan tinggi. Itu harus menjadi esai yang bagus.” -Connie Livingston
Pada akhirnya, meskipun alat AI dapat membantu aspek-aspek tertentu dari proses penulisan, mengandalkan alat tersebut untuk menghasilkan esai penerimaan perguruan tinggi secara keseluruhan adalah strategi yang berisiko dan tidak efektif. Keaslian, orisinalitas, dan refleksi pribadi tetap menjadi kunci penerapan yang menarik.


















![Лара проти демонів. У мережі з’явилася рання версія перезапуску tomb raider [відео]](https://itci.kiev.ua/wp-content/uploads/2021/10/nuwy59fidpnz1mpz1xotoro0ppz28ep6dlxf6il-100x70.jpg)










