The Double Bind: Mengapa Biaya Asuransi Kesehatan Anda Terus Meroket

18

Musim pendaftaran terbuka sudah dekat, membawa gelombang kecemasan dan kebingungan yang sudah biasa kita alami. Menavigasi akronim seperti HMO, PPO, FSA, dan HSA terasa seperti mengartikan bahasa asing, tetapi satu hal yang jelas: premi asuransi kesehatan Anda kemungkinan akan naik lagi. Tren ini tidak terbatas pada rencana yang disponsori perusahaan atau pasar Undang-Undang Perawatan Terjangkau—bahkan penerima manfaat Medicare pun tidak kebal terhadap kenaikan biaya.

Meskipun biaya perawatan kesehatan terus meningkat selama bertahun-tahun, peningkatan baru-baru ini mulai melampaui tren historis. Julie Rovner, kepala koresponden KFF di Washington, mencatat hal ini mengenai akselerasi. “Kita pernah mengalami lonjakan inflasi yang lebih besar, khususnya pada awal tahun 2000an,” jelasnya, “tetapi selama sekitar lima belas tahun ini, biaya layanan kesehatan telah meningkat, namun tidak terlalu cepat. Tampaknya biaya tersebut akan kembali meningkat.”

Lalu apa yang memicu lonjakan ini? Rovner menunjukkan dua pendorong inti: harga dan pemanfaatan. Pemanfaatannya hanya mengacu pada jumlah layanan kesehatan yang digunakan masyarakat—dan saat ini, jumlah tersebut terus meningkat karena beberapa alasan.

Populasi Penuaan dan Backlog Pasca-Pandemi

Bertambahnya usia Amerika memainkan peran penting. Seiring bertambahnya usia generasi baby boomer (sejak 2010), mereka secara alami memerlukan lebih banyak perhatian medis. Tren ini diperburuk dengan banyaknya pelayanan yang tertunda selama pandemi. Selama lockdown, banyak pemeriksaan rutin dan prosedur elektif ditunda karena kebutuhan atau ketakutan. Kini kita melihat lonjakan permintaan akan layanan kesehatan penting dan layanan yang sebelumnya tertunda, sehingga menyebabkan peningkatan pemanfaatan.

Perawatan Baru Meningkatkan Biaya

Di luar perubahan demografi ini, kemajuan teknologi medis juga memperluas pilihan pengobatan dan meningkatkan biaya.

  • Obat GLP-1, yang awalnya dikembangkan untuk diabetes, telah menjadi solusi penurunan berat badan yang sangat populer, sehingga menambah pengeluaran perawatan kesehatan secara keseluruhan.
  • Prosedur bedah menjadi tidak terlalu invasif dan lebih mudah diakses berkat kemajuan teknologi, sehingga semakin banyak orang memilih intervensi yang sebelumnya sulit dilakukan.

Masalah Harga: Tantangan Unik di AS

Namun, mungkin faktor yang paling mengkhawatirkan adalah besarnya biaya layanan ini. Tidak seperti banyak negara maju lainnya yang sangat mengatur tarif layanan kesehatan, Amerika Serikat memperbolehkan penyedia layanan kesehatan untuk menetapkan tarif mereka sendiri dengan pengawasan minimal dari pemerintah. Kurangnya pengendalian harga mengakibatkan biaya prosedur medis dan obat-obatan yang sangat tinggi, sehingga masyarakat Amerika harus berjuang dengan sistem yang tampaknya dirancang untuk menghukum mereka yang mencari perawatan yang diperlukan.

Seperti yang ditekankan Rovner: “Kami mempunyai harga tertinggi di dunia karena orang yang menyediakan layanan kesehatan di sini dapat menetapkan harga setinggi itu.”

Teka-teki Pasar ACA

Meskipun program yang disponsori perusahaan sering kali menyerap sebagian dari kenaikan biaya ini, terutama selama periode pasar tenaga kerja yang ketat, konsumen individu yang membeli asuransi melalui pasar Affordable Care Act menghadapi tekanan yang lebih parah. Berakhirnya perluasan subsidi yang diterapkan pada tahun 2021 diperkirakan akan mengakibatkan kenaikan premi yang signifikan. Hal ini karena perusahaan asuransi memperkirakan bahwa individu yang lebih sehat akan kehilangan jaminan kesehatan jika harga menjadi tidak berkelanjutan, sehingga meninggalkan kelompok dengan kebutuhan layanan kesehatan yang lebih tinggi—masalah klasik “seleksi yang merugikan”.

Menavigasi Sistem yang Rusak: Pilihan Konsumen Terbatas

Jadi, apa yang dapat dilakukan konsumen individu untuk menghadapi lanskap yang semakin kompleks dan mahal ini? Meskipun beberapa orang menganjurkan transparansi harga sebagai solusi potensial, yang memungkinkan individu untuk membandingkan biaya sebelum mencari layanan kesehatan, masih belum jelas apakah hal ini saja akan cukup mengatasi masalah mendasar dari kenaikan harga.

Rovner menyarankan untuk menjajaki klinik rawat jalan untuk prosedur elektif, menegosiasikan pembayaran tunai dengan penyedia layanan, atau menggunakan obat generik bila memungkinkan—semua strategi yang menawarkan penghematan kecil namun tidak banyak membantu meringankan beban sistemik.

Ancaman yang Membayangi: Jutaan Orang Berisiko Kehilangan Cakupan

Ancaman yang mengancam sudah jelas. Tanpa reformasi yang substansial, jutaan orang Amerika berisiko kehilangan asuransi kesehatan mereka sepenuhnya karena premi yang tidak terjangkau dan biaya yang harus ditanggung sendiri. Hal ini tidak hanya akan memperburuk beban keuangan individu tetapi juga membahayakan kesehatan masyarakat karena menunda perawatan yang diperlukan dan mendorong lebih banyak orang ke dalam utang medis yang sangat besar. Situasi ini memerlukan perhatian mendesak dari para pembuat kebijakan jika kita ingin memastikan layanan kesehatan tetap dapat diakses dan terjangkau oleh semua orang.